Posts

Diary Perjalanan Gapyear Ku (Maaf dan Terima Kasih)

  .… sejujurnya, kadang aku takut pindah dari tempat satu ke tempat lainnya. takut bertemu orang dan tempat baru kemudian menemukan kenyamanan. satu-satunya yang aku takutkan adalah ketika harus pamit dan pulang   Tulisan ini akan sedikit panjang. Berisi kalimat terima kasih dan permohonan maaf untuk orang-orang yang membersamai satu tahun ini. Untuk saya, pamit disetiap tempat yang pernah disinggahi adalah salah satu hal yang paling tidak menyenangkan. Beberapa waktu lalu ketika izin untuk mengajukan surat resign ke Pak Hilman, beliau bilang kalau saya bisa resign kalau sudah resmi diterima perguruan tinggi. Saya sudah bisa resign sesuai syarat ya Pak hehe. Terima kasih sudah banyak mendoakan yang terbaik untuk saya. Terima kasih ibuk, salah satu doa ibuk diijabah sama Allah. Terima kasih bapak, tolong semakin kedepan saya semakin membutuhkan bantuan. Nukang, angkat meja, pasang lampu dan lainnya. Terima kasih Nailul Karimah, satu-satunya saudara perempuan saya. Ter...

Selamat Menikah, Kak.

Image
Lima belas tahun lalu, bapak dan ibu mengantarkan salah satu anak perempuan ke asrama pondok pesantren. Pesantren itu milik salah satu kyai termasyur. Bapak bilang kenapa salah satu anaknya ditempatkan di asrama itu supaya anak-anaknya punya pengalaman yang berbeda satu sama lain. Tak lama, aku tahu. Anak perempuan itu sempat kesal dengan bapak dan ibu karena harus menitipkan anaknya di asrama. Buku diary berwarna pink berisikan tulisan kekesalan itu masih teringat di kepalaku. Aku sering diajak ibu untuk mengantarkan kebutuhanmu jika bapak telah menerima notifikasi pesan untuk segera memberikan kiriman. Aku ingat, saat itu aku masih kecil. Aku selalu ingin ikut tidur bersamamu di asrama itu. Teman-temanmu sering memanggilku, "adiknya Ilul". Lima belas tahun kemudian, bapak, ibu, dan aku turut mengantarmu kembali. Bukan ke asrama lagi. Kami mengantarmu ke tempat yang akan selalu disebut rumah olehmu. Bapak menangis, kak. Laki-laki yang kita tahu keras itu menangis saat apa ya...

Merayakan dan Belajar

Image
Tulisan ini ada untuk segala rasa terima kasihku. Terima kasih tidak pernah membiarkan sendiri. Terima kasih untuk selalu memastikan perempuanmu baik-baik saja. Terima kasih selalu bertanya apakah hari ini menyenangkan atau tidak. Aku pernah bilang, bahwa akulah perempuan keras kepala yang disebut orang-orang. Akulah perempuan dengan ego yang besar. Terima kasih tidak pernah sedikitpun menyerah akan itu.  Aku tidak pernah tahu padanan yang sama dengan terima kasih untuk seluruh yang kamu beri. Aku juga tidak pernah tahu bagaimana aku menyampaikan maaf dengan baik atas semua egoku yang melukai hati kecilmu. Sama seperti Hindia,  Melihat tawa tangis dan isak Mendengar kabar berbagai macamnya Kali ini kita belajar banyak Yang runtuh kita ulangi nantinya Mari terus belajar sama-sama. Mari terus merayakan hal baik sama-sama, mas. Selamat satu tahun. Terima kasih sudah mencintai dengan baik.

Tumbuh dalam Doa(ku)

Image
Waktu aku seusiamu, aku baru mampu menyelesaikan studiku. Sedangkan orang lain sudah mampu melanjutkan studi lainnya. Waktu aku seusiamu, aku belum punya rupiah seperti apa yang kuandaikan beberapa tahun lalu. Sedangkan orang lain bahkan mampu membeli apa yang juga kuinginkan. Waktu aku seusiamu, aku tidak tahu harus kemana kakiku berjalan. Sedangkan orang lain mampu berlari melangkah jauh. Orang bilang, usia 20-an menjadi momen di mana hidup sebagai pusat belajar. Aku mengamininya. Bagaimana denganmu? Pelajaran apa yang paling menyenangkan setahun belakang bagimu? Setahun belakang menjadi salah satu waktu terbaik untukku belajar. Belajar bahwa ada orang yang hidup di dunia dengan penuh kemewahan ini namun ia tetap menunduk. Tidak silau dengan gemerlap hidup. Berbeda denganku yang hampir sepenuhnya hidup di antara rasa tidak pernah cukup. Mungkin ini yang dilakukan selama 23 tahun hidupnya. Aku selalu berdoa supaya kamu tidak pernah mati setelah menemuiku. Aku selalu berdoa supaya hany...

Masih Hidup di 2024

Image
Sebenernya aku mau taroh foto-foto selama 2024 di sini, kaya orang-orang. Tapi aku males. Dulu aku anaknya mau effort , saiki males banget. Mending turu . Alhamdullilah, alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta'in waala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiya'i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma'in ama ba'du Jarang-jarang tulisanku ada muqaddimahnya . 01. Januari masih skripsian dengan berharap Maret bisa wisuda. Januari dapet pengalaman nunggu konfirmasi dosen sampe dua minggu. Aku " si gelem banget ngenteni " dikasih Gusti Allah pelajaran biar punya sabar yang lebih lapang. 02. Februari masih sama kaya Januari. Ngga ada perubahan yang signifikan. 03. Maret aku bisa sidang. Hari terakhir di gelombang paling akhir. Sidang di bulan Ramadhan dan cuma 30 menit. Mungkin kalo Allah ngga kasih pelajaran biar sabar, aku ngga dapet kemudahan kaya gini karena aku penganut paham " yen belum dinei Gusti Allah berarti enek sek lebih baik, siap...

Aku (hampir) Sarjana

  Lama banget. Engga nulis. Aku punya banyak cerita. Beberapa tahun lalu aku nulis waktu gapyear. Hari ini aku nulis buat nutup semua ceritaku selama jadi mahasiswa. Sebagian temanku yang mungkin hampir tiap hari ketemu sama aku, ngga asing kalo aku bilang kuliah itu sekolah. Aku suka sekolah. Aku sangat menikmati apa itu kehidupan perkuliahan. Kegiatan di luar kelas, drama organisasi, ngga bisa ngerjain ujian, ngevent sampe stress. Apapun itu. Aku suka selama hampir 4 tahun ini. Empat tahun aku kenal banyak orang. Empat tahun aku belajar gimana bisa paham sama orang lain. Empat tahun aku ditinggal orang dan diganti orang baru. Dulu, aku ngga bisa bicara apa yang aku mau, apa yang rasain. Selama empat tahun itu aku belajar bicara supaya orang ngerti apa yang aku mau, aku juga ngerti apa yang orang lain mau. Aku belajar biar aku bisa terus baik sama orang. Ngga gampang ternyata. Banyak yang ninggalin aku selama itu. Susah buat tetep bisa baik ke mereka yang ninggalin aku tanpa...