Tumbuh dalam Doa(ku)

Waktu aku seusiamu, aku baru mampu menyelesaikan studiku. Sedangkan orang lain sudah mampu melanjutkan studi lainnya.

Waktu aku seusiamu, aku belum punya rupiah seperti apa yang kuandaikan beberapa tahun lalu. Sedangkan orang lain bahkan mampu membeli apa yang juga kuinginkan.

Waktu aku seusiamu, aku tidak tahu harus kemana kakiku berjalan. Sedangkan orang lain mampu berlari melangkah jauh.

Orang bilang, usia 20-an menjadi momen di mana hidup sebagai pusat belajar. Aku mengamininya. Bagaimana denganmu? Pelajaran apa yang paling menyenangkan setahun belakang bagimu?

Setahun belakang menjadi salah satu waktu terbaik untukku belajar. Belajar bahwa ada orang yang hidup di dunia dengan penuh kemewahan ini namun ia tetap menunduk. Tidak silau dengan gemerlap hidup. Berbeda denganku yang hampir sepenuhnya hidup di antara rasa tidak pernah cukup. Mungkin ini yang dilakukan selama 23 tahun hidupnya.

Aku selalu berdoa supaya kamu tidak pernah mati setelah menemuiku.

Aku selalu berdoa supaya hanya akulah satu-satunya rumah milikmu.

Aku selalu berdoa supaya aku selalu menjadi teman belajarmu.

Kamu tumbuh dalam setiap doa-doaku. Aku tidak pernah malu meminta kepada-Nya.

Seperti kata Perunggu di Pastikan Riuh Akhiri Malammu miliknya,

Ku perlu hadir di semua yang kau tangisi
Panggil aku kapanpun kutemani

Juga kalimat permohonan milik Sal Priadi di I'd Like to Watch You Sleeping

Hiduplah terus, ada terus
Seperti tokoh kartun di televisi itu

Kamu boleh menangis di dekatku. Kamu boleh bersuara bahwa dunia sedang tak adil padamu. Kamu boleh bercerita tentang ketakutan yang selalu menghantuimu.

Terus hidup untuk tempat-tempat impian.

Terus hidup untuk makanan enak yang belum pernah kita coba.

Terus hidup untuk bacaan yang akan kita diskusikan.

Terus hidup untuk merencanakan kehidupan yang lebih baik, berdua.

Dan terus hidup untuk segala hal yang kita upayakan, sama-sama.



Selamat ulang tahun, mas.

Segala yang kamu punya ataupun belum, aku selalu merasa beruntung berjalan beriringan dengan kakimu.

Comments