Diary Perjalanan Gapyear Ku (Final)
Balas dendam yang aku lakukan satu tahun ini dibayar dengan Tuhan tanpa tapi. Insecure ku, tangis, hujan dan panas, dan apapun itu yang menyertai ku satu tahun ini. Suatu hal yang aku lakukan dulu menjadi jalan untuk mendapatkan apa yang aku mau. Aku lolos beasiswa. Aku mahasiswa tahun ini.
Aku tidak perlu memikirkan biaya
lagi seperti sekolah dulu. Karena salah satu hal yang paling sakit untuk
seorang anak adalah ketika harus mengenyam pendidikan untuk belajar beriringan
dengan memikirkan biaya yang harus dikeluarkan. Iya, kewajiban orang tua. Tapi
tugas ku meringankan kewajiban mereka.
Ketika ada yang menanyakan satu
hal pada ku, “kenapa ngga di PTN? kan juga bisa cari beasiswa”. Seperti
disebelumnya, aku juga menginginkan itu. Itu yang aku kejar setelah aku lulus sekolah.
Tapi Tuhan beri jalan lain, jalan yang berbeda namun sesuai dengan kemauan ku.
Terakhir, teruntuk kalian
teman-teman ku dan siapapun itu yang bercita-cita sama seperti ku untuk jadi
mahasiswa. Kalau baru mencoba tahun ini dengan semua jalan dan belum berhasil,
istirahat dulu. Bukan hal salah untuk memberi jeda pikiran bekerja. Aku tahu
betul rasanya mati-matian mendapatkan sesuatu dan diujung jalan masih belum
mendapatkan yang diinginkan.
Aku tahu betul rasanya bertengkar
dengan diri sendiri. Rasanya gagal yang bukan sekali dua kali. Tapi, salah satu
hal yang bisa dilakukan pertama kali adalah berdamai dengan diri sendiri. Kalau
tidak mudah, aku pun juga mengakui itu. Tidak mudah berdamai dengan diri
sendiri untuk sebuah kegagalan. Tapi juga akan sangat melelahkan ketika diri
sendiri belum bisa menerima apa yang sudah terjadi.
Memilih gap year atau tidak, semua pilihan ada ditangan mu. Kalau yang
diinginkan memang belum bisa terwujud sekarang, jangan dipaksa. Terkadang kita
yang harus mengerti keadaan.
Memilih berjalan atau berlari
juga pilihan yang ada ditangan mu. Belajar bukan soal perlombaan. Bisa
dimanapun dan kapanpun.
Ada satu hal yang ingin ku
sampaikan dari tulisan ku kali ini. Kalau gagal coba lagi, Tuhan tahu semua
perjuangan mu. Apalagi yang kamu perjuangkan perihal menuntut ilmu.
Terima kasih sudah membaca
tulisan ku sampai sini.
Akan ada satu tulisan lagi untuk
mengakhiri semuanya.
Comments
Post a Comment